CLICK HERE FOR THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES »

Jumat, 06 November 2009

12 prinsip animasi

Untuk menjadi animator yang baik kita harus mengetahui 12 prinsip dasar animasi….

1) Squash and Stretch ( Menekan dan Melentur)

Squash and stretch bisa membuat benda-benda hidup atau benda mati dibuat seolah-olah hidup, menjadi lebih ekspresif dan “bernyawa”, bergerak dengan lebih realistis.
Misalnya karung beras yang dibuat seolah bisa tertawa geli, malu atau marah.
Atau contoh paling klasik : bouncing ball. Squash ketika berada di tanah, stretch sebelum dan sesudahnya. Stretching walaupun tidak realistis

2) Anticipation (Antisipasi)

Membuat setiap gerakan secara berurutan sehingga dapat dinikmati dan dimengerti oleh penonton. Contohnya bila Donald Duck ingin berlari kencang dia akan mengangkat kaki dahulu untuk mengambil ancang-ancang, lantas berlari.

3) Staging (Penataan Gerak)

Adalah prinsip yang bersifat paling umum karena mencakup banyak area. Misalnya bagaimana mempresentasikan sebuah karakter agar dapat dikenal dengan baik oleh penonton. Termasuk ke dalamnya ekspresi yg ingin ditampilkan, mood yang ingin dibentuk, semua dapat dikomunikasikan dengan baik kepada penonton bila semua dibentuk dalam penataan gerak yang tepat dan jelas. Misalnya Minnie Mouse merupakan karakter yang dibuat gerak-geriknya selalu feminine dalam situasi apapun.



4) Straight Ahead and Pose to Pose
Merupakan dua pendekatan dalam menggambar animasi. Pada metode Straight Ahead, animator akan menggambar secara spontan gambar demi gambar setelah mengetahui story point. Dalam metode pose to pose, animator bekerja lebih terencana - - membuat gambar, gerakan, ukuran - - sedini mungkin, sejak awal sebelum mulai menggambar.

5) Follow Through and Overlapping Action (Gerakan Mengikuti)

Bila suatu karakter dalam sebuah scene berhenti bergerak, dia tidak akan berhenti secara tiba-tiba. Diperlukan penghitungan timing yang tepat. Misalnya saat Goofy yang bertelinga panjang berhenti bergerak (stop ditempat) makan telinganya akan tetap berayun atau bila memakai jubah, jubahnya masih tetap berkelebat disaat berhenti. Inilah yang dimaksud gerakan mengikuti.

6) Slow In and Slow Out
Merupakan pengaturan timing dan staging dalam suatu scene ke scene. Ada gerakan melambatkan di saat memulai sesuatu dan melambat ketika suatu objek di akhir gerakan.

7) Archs (Konstruksi Lengkung)

Merupakan gerakan yg melengkung. Pada dasarnya hampir semua gerakan yg ada bergerak membentuk garis lengkung

8) Secondary Action (Gerakan Pedukung)

Adalah gerakan-gerakan yang mendukung suatu ekspresi atau aksi agar lebih terlihat jelas. Misalkan Seorang yang sedang sedih akan mengusap tangannya keb wajah untuk menghapus air mata. Hal ini juga berkaitan dengan staging (penataaan gerak)

9) Timing
Kita memerlukan timing untuk mengkontrol gerakan animasi, misalnya seberapa cepat mata mengedip atau bola mantul


10) Exaggeration (Melebihkan)

Yang dimaksud dengan “melebih-lebihkan” sesuatu adalah membuat gambar dalam suatu aksi menjadi lebih meyakinkan atau lebih terlihat lucu. Misalnya Mickey yang mengendarai mobil butut, mobilnya berguncang dan berisik, lalu plat nomornya rontok dan pada saat belok bannya meletus.

11) Solid Drawing

Adalah kemampuan menggambar yang baik dan benar. Dalam membuat komposisi gambar secara baik dan terlihat hidup.

12) Appeal (Daya Tarik)

Adalah suatu kualitas dimana orang dapat menikmati suatu gambar yang memikat, desain bagus, komunikatif dan memiliki magnet.

Jumat, 30 Oktober 2009

microphone Nirkabel

microphone Nirkabel

Wirelless microphone :Microphone nirkabel yakni microphone yang koneksinya tidak menggunakan kabel. Mentransmisikan sinyalnya menggunakan pemancar radio FM kecil yang terhubung kepada receivernya dalam satu sound system.

Sabtu, 10 Oktober 2009

9.Unidirectional mic




9. Unidirectional mic Uni Directional :
Microphone yang menerima suara hanya dari satu arah saja

8. Bi-Directional mic



8. Bi-Directional mic
Bi Directional : Microphone yang mencegah suara dari samping, tapi sangat peka pada arah depan dan belakang

7. Omnidirectional mic



7. Omnidirectional mic Omni Directional :
Microphone yang dapat menerima suara dari semua arah

6. Studio mic




6. Studio mic mic jenis ini cocok sekali untuk orang yang akan masuk ke dalam dunia recording. Atau biasanya terdapat dalam Studio recording.

5. Contact mic



5. Contact mic Contact mic adalah alat untuk mendengar percakapan dari balik dinding ruangan tanpa harus memasang pemancar pada ruang yang dimonitor. Mampu menembus halangan dinding padat(concrete).

4. shotgun mic




4. Shotgun mic
"Shotgun" mikrofon yang paling sangat terarah. Mereka memiliki sensitivitas lobus kecil ke kiri, kanan, dan belakang tetapi secara signifikan kurang sensitif ke samping dan belakang daripada lainnya adalah mikrofon terarah. Hasil ini menempatkan elemen pada akhir sebuah tabung dengan slot dipotong sepanjang sisi; gelombang pembatalan menghilangkan sebagian besar off-axis suara. Karena sempitnya daerah kepekaan mereka, senapan mikrofon umumnya digunakan di televisi dan film set, di stadion, dan untuk merekam bidang satwa liar.Lavalier mic/personal mic/clip-on mic adalah perekam suara yang bentuknya kecil dan penjepit dipergunakan umumnya untuk wawancara dalam studio.lavalier itu “clip mic”,mic bias yang memiliki karakteristik omni,di negara Eropa populer dengan sebutan “Lapel”. Di sebut Lapel karena biasa dijepit di kerah baju,jas ataupun menempel dibalik dasi. Jarak pemasangannya sekitar 6 sampai 8 inci dibawah dagu sekitar 25cm – 30 cm.

3. Boundary effect mic




3. Boundary mic itu microphone yang bentuknya pipih, biasa diletakkan di lantai untuk menangkap suara2 dialog di panggung. Orang Indonesia nyebutnya 'mic kodok', karena emang nongkrong kaya kodok




1. Hand Held mic

Hand Microphone : Yaitu microphone yang digunakan oleh pengisi acara dengan cara dipegang
oleh tangan.


2. Personal mic/clip on
Jenis mikrofone yang bentuknya kecil dengan posisi pemakaian mic dipasangkan pada baju atau kostum pengisi acara. Bisa dengan cara dijepitkan ataupun dengan cara ditempel.

Rabu, 07 Oktober 2009

standar kompetensi dan kompetensi dasar

1. Menata suara di studio TV

2. Mengidentifikasi berbagai jenis dan kualitas suaraMengidentifikasi karakter mikropon
3. Menggunakan mikropon nirkabel

4. Membandingkan kualitas suara Stereo, Sorround dan Quadraphonic

5. Mengidentifikasi teknologi digital audio untuk TV

6. Mengoperasikan Audio Boards, Mixers dan Consoles