CLICK HERE FOR THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES »

Selasa, 25 November 2008

sudut pandang ;ensa kamera

Kamera

Kamera adalah alat paling populer dalam aktivitas fotografi. Nama ini didapat dari camera obscura, bahasa Latin untuk "ruang gelap", mekanisme awal untuk memproyeksikan tampilan di mana suatu ruangan berfungsi seperti cara kerja kamera fotografis yang modern, kecuali tidak ada cara pada waktu itu untuk mencatat tampilan gambarnya selain secara manual mengikuti jejaknya. Dalam dunia fotografi, kamera merupakan suatu peranti untuk membentuk dan merekam suatu bayangan potret pada lembaran film. Pada kamera televisi, sistem lensa membentuk gambar pada sebuah lempeng yang peka cahaya. Lempeng ini akan memancarkan elektron ke lempeng sasaran bila terkena cahaya. Selanjutnya, pancaran elektron itu diperlakukan secara elektronik. Dikenal banyak jenis kamera potret.Daftar isi [sembunyikan]
1 Komponen kamera
1.1 Badan kamera
1.2 Sistem lensa
1.3 Pemantik Potret
1.4 Bagian lain
2 Jenis kamera berdasarkan media penangkap cahaya
2.1 Kamera film
2.1.1 Jenis film
2.2 Kamera polaroid
2.3 Kamera digital
3 Jenis kamera berdasarkan mekanisme kerja
3.1 Kamera single lens reflect
3.2 Kamera instan
4 Pembagian kamera berdasarkan teknologi viewfinder
4.1 Kamera saku
4.2 Kamera TLR
4.3 Kamera SLR (Single Lens Reflect)
5 Referensi
6 Lihat pula
7 Pranala luar



Komponen kamera

Sebuah kamera minimal terdiri atas:
Kotak yang kedap cahaya (badan kamera)
Sistem lensa
Pemantik potret (shutter)
Pemutar film


Badan kamera

Badan kamera adalah ruangan yang sama sekali kedap cahaya, namun dihubungkan dengan lensa yang darimana menjadi satu-satunya tempat cahaya akan masuk. Di dalam bagian ini cahaya yang difokuskan oleh lensa akan diatur agar tepat mengenai dan membakar film.

Di dalam kamera untuk tujuan seni fotografi, biasanya ditambahkan beberapa tombol pengatur, antara lain:
Pengatur ISO/ASA Film.
Shutter Speed.
Aperture (Bukaan Diafragma).

Jika diperlukan bisa pula ditambah peralatan:
Blitz (atau lebih umum disebut lampu kilat atau flash)
Tripod
Lightmeter

Sistem lensa

Sistem lensa dipasang pada lubang depan kotak, berupa sebuah lensa tunggal yang terbuat dari plastik atau kaca, atau sejumlah lensa yang tersusun dalam suatu silinder logam.

Tingkat penghalangan cahaya dinyatakan dengan angka f, atau bukaan relatifnya. Makin rendah angka f ini, makin besar bukaannya atau makin kecil tingkat penghalangannya. Bukaan ini diatur oleh jendela diafragma. Bukaan relatif diatur oleh suatu diafragma. Untuk kamera SLR, lensa dilengkapi dengan pengatur bukaan diafragma yang mengatur banyaknya cahaya yang masuk sesuai keinginan fotografer.

Jenis lensa cepat ataupun lensa lambat ditentukan oleh rentang nilai F yang dapat digunakan.

Disamping lensa biasa, dikenal juga lensa sudut lebar (wide lens), lensa sudut kecil (tele lens), dan lensa variabel (variable lens, atau oleh kalangan awam disebut dengan istilah lensa zoom.

Lensa sudut lebar mempunyai jarak fokus yang lebih kecil daripada lensa biasa. Namun sebutan itu bergantung pada lebarnya film yang digunakan. Untuk film 35 milimeter, lensa 35 milimeter akan disebut lensa sudut lebar, sedangkan lensa 135 milimeter akan disebut lensa telefoto.

Lensa variabel dapat diubah-ubah jarak fokusnya, dengan mengubah kedudukan relatif unsur-unsur lensa tersebut. Lensa akan memfokuskan cahaya sehingga dihasilkan bayangan sesuai ukuran film. Lensa dikelompokkan sesuai panjang focal length (jarak antara kedua lensa).

Focal lenght mempengaruhi besar komposisi gambar yang mampu dihasilkan. Dalam masyarakat umum, lebih dikenal dengan istilah zoom.

Pemantik Potret

Tombol pemantik potret atau shutter dipasang di belakang lensa atau di antara lensa. Kebanyakan kamera SLR mempunyai mekanisme pengatur waktu untuk memungkinkan mengubah-ubah lama bukaan shutter. Waktu ini ialah singkatnya pemetik potret itu membuka, sehingga memungkinkan berkas cahaya mengenai film.

Beberapa masyarakat awam menganggap kemampuan kamera sebanding dengan besarnya nilai maksimum shutter speed yang bisa digunakan.

Bagian lain

Bagian lain sebuah kamera, antara lain:
Mekanisme memutar film gulungan agar bagian-bagian film itu bergantian dapat disingkapkan pada objek
Mekanisme fokus yang dapat mengubah-ubah jarak antara lensa dan film,
Pemindai komposisi pemotretan (range finder) yang menunjukkan apa saja yang akan terpotret serta apakah objek utama akan terfokuskan
lightmeter untuk membantu menetapkan kecepatan pemetik potret dan atau besarnya bukaan, agar banyaknya cahaya yang mengenai film cukup tepat sehingga diperoleh bayangan atau gambar yang memuaskan.

Beberapa kamera, terutama jenis kamera poket biasanya tidak memiliki salah satu dari bagian-bagian tersebut.

Jenis kamera berdasarkan media penangkap cahaya

Kamera film menggunakan pita seluloid (atau sejenisnya, sesuai perkembangan teknologi). Butiran silver halida yang menempel pada pita ini sangat sensitif terhadap cahaya. Saat proses cuci film, silver halida yang telah terekspos cahaya dengan ukuran yang tepat akan menghitam, sedangkan yang kurang atau sama sekali tidak terekspos akan tanggal dan larut bersama cairan pengembang (developer).

Kamera film

Jenis kamera film yang digunakan adalah dari jenis 35 milimeter, yang menjadi populer karena keserbagunaan dan kecepatannya saat memotret, karena kamera ini berukuran kecil, kompak dan tidak mencolok. Lensa kadang dapat dipertukarkan, dan kamera itu dapat memuat gulungan film untuk 36 singkapan, bahkan kadang lebih.

Jenis film

Pembagian film berdasarkan ukuran:
Small format (35mm)
Medium format (100-120mm)
Large format

Angka di atas berarti ukuran diagonal film yang digunakan. Setiap jenis ukuran film haru menggunakan kamera yang berbeda pula.

Pembagian film berdasarkan jenis bahan dan kesensitifannya:
Film hitam putih
Film warna
Film positif
Film negatif
Film daylight
Film tungsten
Film infra merah (sensitif terhadap panas yang dipantulkan permukaan objek)


Kamera polaroid

Kamera jenis ini memakai lembaran polaroid yang langsung memberikan gambar positif sehingga pemotret tidak perlu melakukan proses cuci cetak film.

Kamera digital

Kamera jenis ini merupakan kamera yang dapat bekerja tanpa menggunakan film. Si pemotret dapat dengan mudah menangkap suatu objek tanpa harus susah-susah membidiknya melalui jendela pandang karena kamera digital sebagian besar memang tidak memilikinya. Sebagai gantinya, kamera digital menggunakan sebuah layar LCD yang terpasang di belakang kamera. Lebar layar LCD pada setiap kamera digital berbeda-beda.

Sebagai media penyimpanan, kamera digital menggunakan internal memory ataupun external memory yang menggunakan memory card.

Jenis kamera berdasarkan mekanisme kerja


Kamera single lens reflect

Kamera ini memiliki cermin datar dengan singkap 45 derajat di belakang lensa, sehingga apa yang terlihat oleh pemotret dalam jendela pandang adalah juga apa yang akan di tangkap pada film. Umumnya kamera ini digunakan setinggi pinggang ketika dipotretkan.
Kamera instan

Istilah instan adalah dimilikinya mekanisme automatik pada kamera, sehingga berdasar pengukur cahaya (lightmeter atau fotometer), lebar diafragma dan kecepatan pemetik potret secara otomatis telah diatur.

Pembagian kamera berdasarkan teknologi viewfinder

Viewfinder memainkan peranan penting dalam penyusunan komposisi fotografi. Fotografer ahli biasanya akan lebih memilih viewfinder dengan kualitas baik dan mampu memberikan gambaran tepat seperti apa yang akan tercetak.

Kamera saku

Jenis yang paling populer digunakan masyarakat umum. Lensa utama tak bisa diganti,umumnya otomatis atau memerlukan sedikit penyetelan Cahaya yang melewati lensa langsung membakar medium. Kelemahan film ini adalah gambar yang ditangkap oleh mata akan berbeda dengan yang akan dihasilkan film, karena ada perbedaan sudut pandang jendela pembidik (viewfinder)) dengan lensa.


Kamera TLR

Kelemahan kamera poket diperbaiki oleh kamera TLR. Jendela bidik diberikan lensa yang identik dengan lensa di bawahnya. Namun tetap ada kesalahan paralaks yang ditimbulkan sebab sudut dan posisi kedua lensa tidak sama.

Kamera SLR (Single Lens Reflect)

Pada kamera SLR, cahaya yang masuk ke dalam kamera dibelokkan ke mata fotografer sehingga fotografer mendapatkan bayangan yang identik dengan yang akan terbentuk. Saat fotografer memencet tombol kecepatan rana, cahaya akan dibelokkan kembali ke medium (atau film). lensa kamera SLR dapat diganti ganti sesuai kehendak,sangat disukai para ahli foto, atau hobby, dudukan lensa pada body kamera berbeda benda tergantung merek kamera,mulai dari lensa wide(sudut lebar),tele(jarak jauh),dan lensa normal(standard 50 mm),tersedia pula lensa zoom dengan panjang lensa bervariasi

JARAK LENSA

Lensa fotografi
Dalam bidang fotografi, lensa merupakan alat vital dari kamera yang berfungsi memfokuskan cahaya hingga mampu membakar medium penangkap (atau lebih umum dikenal dengan nama film). Terdiri atas beberapa lensa yang berjauhan yang bisa diatur sehingga menghasilkan ukuran tangkapan gambar dan variasi fokus yang berbeda.

Di bagian luar lensa fotografi biasanya ditempatkan tiga cincin pengatur, yaitu cincin panjang fokus (untuk lensa jenis variabel), cincin diafragma, dan cincin fokus.Daftar isi
1 Fokus
2 Diafragma
3 Lensa-Lensa Khusus
3.1 Lensa makro
3.2 Perspective Correction Lens
3.3 Lensa lambat
3.4 Lensa cepat
4 Lihat pula



Fokus

Adalah bagian yang mengatur jarak ketajaman lensa (lihat juga depth of field).


Diafragma

Adalah bagian yang mengatur bukaan rana(diafragma) sehingga banyak cahaya yang masuk bisa diatur sesuai dengan kebutuhan(lebih lengkap dibahas di fotografi).


Lensa-Lensa Khusus

Lensa makro

Lensa khusus untuk menangkap detail maksimal dari suatu objek. Banyak digunakan untuk foto-foto produk dan sains.


Perspective Correction Lens

Sering juga disebut lensa arsitektur. Lensa ini memperbaiki efek perspektif yang selalu terjadi jika memotret benda tiga dimensi dalam jarak relatif dekat.

Lensa lambat

Digunakan untuk mengimbangi setting kecepataan bukaan rana sangat rendah di badan kamera.


Lensa cepat

Digunakan untuk mengimbangi setting kecepatan bukaan rana sangat tinggi di badan kamera.

Sabtu, 26 Juli 2008

tugas pak moko ( sub kopetensi 1.4 )

1.4 ALIR KERJA PEMANCAR TV

Pemancar televisi UHV dan VHF

A. Kualitas Penerimaan Siaran Televisi
Besarnya signal penerimaan siaran televisi disuatu tempat dipengaruhi beberapa parameter dari stasiun pemancar yang meliputi antara lain :Daya pancarGain dan sistem antena pemancarJarak lokasi pemancar dengan lokasi penerimaanFrequency saluran yang digunakanGain dan antena sistem dari pesawat penerimaProfile chart antara antena pemancar dengan antena pesawat penerimaKetinggian lokasi pemancar terhadap lokasi penerimaApabila dinyatakan dalam rumus, dapat kita lihat dengan jelas parameter-parameter yang berpengaruh pada penerimaan signal siaran televisi :
Pfs(db) = Po(db) + Gant Tx(db) – Apl(db) + Gant Rx(db)
Pfs(db) : Level Field Strength dalam satuan
dBPo(db) : Power Output pemancar dalam satuan
dBGant Tx(db) : Gain antena pemancar dalam satuan
dBApl(db) : Anttenuasi Path Loss dalam satuan
dBGant Rx(db) : Gain antena penerima dalam satuan dB

B. Daya Pancar
Kiranya semua orang tahu bahwa besarnya daya pancar, akan mempengaruhi besarnya signal penerimaan siaran televisi disuatu tempat tertentu pada jarak tertentu dari stasiun pemancar televisi. Semakin tinggi daya pancar semakin besar level kuat medan penerimaan siaran televisi. Namun demikina besarnya penerimaan siaran televisi tidak hanya dipengaruhi oleh besarnya daya pancar.

C. Gain Antena
Besarnya Gain antena dipengaruhi oleh jumlah dan susunan antena serta frequency yang digunakan. Antena pemancar UHF tidak mungkin digunakan untuk pemancar TV VHF dan sebaliknya, karena akan menimbulkan VSWR yang tinggi. Sedangkan antena penerima VHF dapat saja untuk menerima signal UHF dan sebaliknya, namun Gain antenanya akan sangat mengecil dari yang seharusnya.

D. Path Loss (redaman Ruang)
Path Loss dapat diartikan sebagai redaman propagasi, yaitu besarnya daya yang hilang dalam menempuh jarak tertentu. Besarnya redaman disamping ditentukan oleh kondisi alam seperti tidak adanya halangan antara pemancar dengan penerima dan kondisi altitude dari masing-masing lokasi maupun antara kedua lokasi, redaman sangat dipengaruhi oleh jarak antara pemancar dengan penerima dan frekwensi yang digunakan. Dengan tanpa memperhitungkan kondisi alam dan lokasi dimana pemancar dan penerima berada, besarnya Path Loss dapat dihitung dengan menggunakan rumus “Free Space Loss” sebagai berikut :
A pl(db) = +32,5(db) +(20 log D (km))(db) + (20 log F (Mhz))(db)

E. Kebutuhan Daya Pancar
Besarnya daya pancar yang diperlukan untuk menjangkau sasaran pada jarak tertentu dipengaruhi antara lain oleh besarnya frekwensi, ketinggian antena pemancar dan antena penerima serta profile antara lokasi pemancar dengan lokasi penerima, serta besarnya level kuat medan yang diharapkan dapat diterima oleh pesawat penerima. Besarnya level kuat medan penerimaan siaran televisi untuk frekwensi band tertentu, CCIR/ ITU-R memberikan rekomendasi yang dapat digunakan sebagai referensi, namun demikina di setiap negara dapat saja memiliki kebijaksanaan tersendiri tentang kualitas penerimaan siaran televisi yang dikaitkan dengan persyaratan kuat medan minimum. Sampai saat ini di Indonesia belum ada kebijaksanaan khusus mengenai persyaratan minimum kuat medan pancaran siaran televisi yang harus dipenuhi untuk suatu penerimaan siaran televisi yang dianggap baik. Sementara itu, untuk kebutuhan perencanaan pengembangan perluasan jangkauan digunakan rekomendasi CCIR/ ITU-R sebagai acuan. Dibawah ini sebagai contoh disampaikan daftar kuat medan minimum menurut rekomendasi CCIR dan daftar kuat medan minimum yang digunakan oleh negara Australia.Untuk menganalisa perbedaan kebutuhan daya pancar antara pemancar VHF dengan UHF dapat dilakukan dengan menggunakan perhitungan propagasi gelombang pada “free space” ataupun menggunakan chart/ grafik propagasi yang disusun oleh CCIR serta dengan memegang variabel-variabel tertentu dalam kondisi yang sama. Pada kesempatan ini marilah kita lakukan perhitungan dengan menggunakan rumus propagasi gelombang pada “free space” dengan variabel-variabel yang dipegang tetap yaitu sebagai berikut :Jarak pemancar dengan penerima = 20 KmAntara pemancar dan penerima tidak ada halangan/ obstacle dan ketinggian antena pemancar dan penerima tidak diperhitungkanFrekwensi VHF = 200Mhz dan UHF = 500MhzPfs = Field strength untuk VHF = 75dbuV/m = -30dBm/Z = 50OhmPfs = Field strength untuk UHF = 80dBuV/m = -27dBm/Z = 50Ohm Gant = Gain antena = 10dBPo = power output pemancarPo(db) = Pfs(db) – Gant(db) + 32,5(db) + (20logD(km))(db) + (20logF(Mhz))(db)Dengan data sebagaimana tersebut diatas, dapat dihitung kebutuhan power output VHF yang dapat menjangkau sasaran sejauh 20Km adalah sebagai berikut :Po(db) = Pfs(db) – Gant(db) + 32,5(db) + (20logD(km))(db) + (20logF(Mhz))(db) Po(db) = -32bdm – 10db + 32,5db + 20log20 + 20log200 Po(db) = -32bdm – 10db + 32,5db + 26db + 46db Po(db) = 62,5 dbm = 2,5dbk = 1,8KWSedangkan untuk pemancar UHF diperlukan power output sebesar :Po(db) = Pfs(db) – Gant(db) + 32,5(db) + (20logD(km))(db) + (20logF(Mhz))(db) Po(db) = -27bdm – 10db + 32,5db + 20log20 + 20log500 Po(db) = -27bdm – 10db + 32,5db + 26db + 54db Po(db) = 75,5 dbm = 15,5dbk = 35KWApabila dilakukan perhitungan dengan menggunakan grafik rumus propagasi gelombang pada “free space” dengan variable-variable yang dipegang tetap yaitu sebagai berikut :Jarak pemancar dengan penerima = 20KmAntara pemancar dan penerima tidak ada halangan/ obstacleKetinggian antena pemancar = 150meter, dan ketinggian antene penerima penerima = 10meterPfs = Field strength untuk VHF = 75dbuV/m = -32dBm/Z = 50OhmPfs = Field strength untuk UHF = 80dBuV/m = -27dBm/Z = 50Ohm Gant = Gain antena = 10dBPo = Power output pemancarDengan data sebagaimana tersebut diatas dan dengan menggunakan standard CCIR, besarnya daya pancar dapat dihitung sebagai berikut :

1. Perhitungan Daya Pancar Pemancar VHF,Dengan menggunakan grafik pada gambar 1, dapat dijelsakan bahwa dengan 1 Kw atau 0dbk ERP pada jarak 20Km dengan ketinggian antena pemancar 150 meter dapat diperoleh field strength sebesar 63dbuV/m. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa untuk mendapatkan field strength sebesar 75dbuV/m pada jarak 20Km diperlukan ERP sebesar 12dBk dan dengan menggunakan antena pemancar dengan Gain 10dB, power output pemancar VHF yang diperlukan sebesar 2dBk atau 1,58KW

2. Perhitungan Daya Pancar Pemancar UHF,Dengan menggunakan grafik pada gambar 2, dapat dijelaskan bahwa dengan 1 KW atau 0dbk ERP pada jarak 20Km denagn ketinggian antena pemancar 150 meter dapat diperoleh Field Strength sebesar 61dbuV/m. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa untuk mendapatkan field strength sebesar 19dbk, dan dengan menggunakan antena pemancar dengan Gain 10dB, power output pemancar UHF yang diperlukan adalah sebesar 9dbk atau 8KW Dari uraian tersebut diatas dapat disampaikan bahwa untuk mendapatkan kualitas penerimaan gambar dan suara yang baik pada jarak yang sama diperlukan daya pancar yang lebih tinggi apabila menggunakan pemancar UHF dari pada apabila menggunakan pemancar VHF.

F. Biaya Investasi
Penggunaan pemancar UHF untuk menjangkau daerah sasaran yang sama jauhnya, diperlukan biaya investasi yang jauh lebih besar daripada menggunakan pemancar VHF. Hal ini sangat wajar karena untuk menjangkau sasaran tertentu pemancar UHF memerlukan daya yang 3 s/d 5 kali lebih besar daripada daya pemancar VHF.

G. Kualitas
Kualitas hasil pencaran dari pemancar VHF dibandingkan dengan kualitas hasil pancaran dari pemancar UHF adalah sama asalkan keduanya memenuhi persyaratan dan spesifikasi yang telah ditentukan. Perbedaan yang mungkin terjadi tudak akan dapat dilihat oleh mata dan didengar oleh telinga, tetapi hanya dapat diketahui dengan mengunakan alat ukur. Tidak adanya perbedaan kualitas penerimaan gambar dan suara dari pemancar televisi VHF dan UHF ini barangkali dapat ditanyakan kepada yang sempat melihat siaran televisi Singapore, Malaysia, Jepang ataupun Jerman, dimana perbedaan kualitas penerimaan siaran televisi VHF dan UHF tidak dapat di indentifikasi.

PENGGUNAAN PEMANCAR VHF OLEH TVRI

Berdasarkan peraturan internasional yang berkaitan dengan pengaturan penggunaan frekwensi (Radio Regulation) untuk penyiaran televisi pada pita frekwensi VHF dan UHF. Sesuai dengan sistem pertelevisian yang dianaut oleh indonesia yaitu CCIR B dan G maka penggunaan frekwensi tersebut telah diatur sebagai berikut :
VHF band I : saluran 2 dan 3
VHF band III : saluran 4 s/d 11
VHF band IV : saluran 21 s/d 37
VHF band V : saluran 38 s/d 70
Sejarah pertelevisian di Indonesia diawali pada tahun 1962 oleh TVRI di Jakarta dengan menggunakan pemancar televisi VHF. Pembangunan pemancar TVRI berjalan dengan cepat terutama setelah diluncurkannya satelite palapa pada tahun 1975. Pada tahun 1987, yaitu lahirnya stasiun penyiaran televisi swasta pertama di Indonesia, stasiun pemancar TVRI telah mencapai jumlah kurang lebih 200 stasiun pemancar yang keseluruhannya menggunakan frekwensi VHF, dan pemancar TV swasta pertama tersebut diberikan alokasi frekwensi pada pita UHF. Kebijaksanaan penggunaan pita frekwensi VHF untuk TVRI dan UHF untuk swasta pada saat itu dilakukan dengan beberapa pertimbangan yang menguntungkan negara sebagai berikut :
Jumlah saluran TV pada pita VHF yang jumlahnua hanya 10 saluran hampir seluruhnya telah digunakan untuk 200 stasiun pemancar terutama di pulau Jawa, maka pemancar TV swasta yang pertama dan berlokasi di Jakarata dialokasikan pada pita frekwensi UHF.
Pemancar VHF lebih ekonomis dan tidak berbeda kualitasnya dengan pemancar TV UHF sangat cocok unruk stasiun penyiaran pemerintah yang terbatas dana pembangunannya.
Kesinambungan pemeliharaan dan penggantian pemancar TVRI yang 70% adalah buatan LEN sangat didukung oleh hasil produksi LEN yang belum memproduksi pemancar UHF.TVRI terus memperluas jangkauannya sampai ke pelosok tanah air dimana saat itu masih banyak masyarakat di daerah yang belum mampu membeli pesawat TV berwarna dan pada saat itu pesawat hitam putih hanya dapat menerima saluran VHF.

tugas pak mokao ( sub kkopetensi 1.3 )

STANDART TV DUNIA
MOBILE TV

Standar DVB-SH Untuk Siaran Satellite dan TerrestrialUntuk menyelenggarakan penyiaran TV Mobil (mobile television) dan pelayanan multimedia melalui satelit dan terrestrial diperlukan standar tersendiri, misalnya standar DVB-SH yang berada dalam lingkup Proyek DVB. Standar DVB-SH dimaksud telah disahkan oleh Dewan Pengarah (Steering Board) dari Proyek DVB (The Digital Video Broadcasting Project) (Geneva, dvb.org / 14 Februari 2007).Sebagaimana diketahui bahwa Proyek DVB merupakan konsorsium industri yang terdiri dari lebih dari 260 usaha penyiaran, produsen peralatan, operator jaringan, pengembang software, badan pembuat kebiajakan (pengaturan) dan lain-lain yang mencakup lebih 30 negara, bertugas merancang standar internasional (the global standard) untuk penyiaran televisi digital dan pelayanan data secara global.Standar DVB-SH dirancang untuk menyiarkan siaran televisi dan data melalui satelit.dalam bentuk (format) yang disebut sebagai protokol internet (Internet Protokol) ke telepon genggam (Handphones) dan perangkat penerima bergerak lainnya.

Penyiaran melalui satelit menjamin jangkauan siaran yang luas, namun untuk daerah-daerah seperti di pedesaan yang mungkin tidak dapat menerima siaran satelit secara langsung (tidak berada pada line of sight), dapat dipancarteruskan (digunakan) melalui pemancar terrestrial.Sistem DVB-SH dirancang menggunakan frekuensi dibawah 3 GHz, pada S Band, yang merupakan penyempurnaan atau pengembangan dari Standar DVB-H yaitu standar transmisi terrestrial untuk pesawat penerima bergerak.Dengan demikian DVB-SH merupakan perluasan atau peningkatan ruang lingkup standar DVB dalam area televisi digital sebagaimana dikatakan oleh Mac Avock (DVB Project): “At a time when frequency availability is at a premium, it’s important to ensure that those wishing to deploy mobile TV in the S-Band can benefit from DVB’s proven record in producing successful open standards.”.Selanjutnya spesifikasi DVB-SH akan diumumkan secara luas dan distandarisasikan secara formal pada The European Telecommunications Standard Institut (ETSI).Televisi VietnamTelevisi Vietnam (VTC Mobile TV) telah memulai siaran untuk pesawat penerima bergerak (Mobile TV) sejak Desember tahun lalu dengan data dan informasi utama.

HDTV

Digital Studio College kembali mengadakan open seminar tentang High Definition TV pada hari .Open Seminar ini terselenggara atas kerjasama antara Digital Studio dengan Pioneer. Pembicara seminar dari pihak Pineer, yaitu Bpk. Wira Sutedja, beliau adalah General Manager Car Audio Division)Tim dari Pioneer dalam acara ini mendisplaykan 2 buah unit TV Plasma HDTV dan TV Plasma non HDTV serta 1 unit audio system surround.Di awal presentasi dimulai dengan sedikit permainan yang cukup memutar otak dan menguji daya nalar kita. Setelah itu acara dilanjutkan dengan presentasi mengenai teknologi HDTV saat ini. Ada 2 buah unit TV Plasma dengan teknologi yang berbeda (HDTV dan non HDTV), setiap peserta diberikan isian form untuk membandingkan 2 teknologi tersebut, Dalam tiap isian, peserta ditayangkan beberapa shot kamera, dan peserta diminta untuk mengisi form mengenai perbandingan teknologi tersebut.Televisi resolusi tinggi atau high-definition television (HDTV) adalah standar televisi digital internasional yang disiarkan dalam format 16:9 (TV biasa 4:3) dan surround-sound 5.1 Dolby Digital. Ia memiliki resolusi yang jauh lebih tinggi dari standar lama. Penonton melihat gambar berkontur jelas, dengan warna-warna matang, dan depth-of-field yang lebih luas daripada biasanya. HDTV memiliki jumlah pixel hingga 5 kali standar analog PAL yang digunakan di Indonesia.

Sumber Hiburan TelevisiBUKANKAH televisi merupakan salah satu sumber hiburan yang paling populer, karena bisa setiap hari disaksikan tanpa harus merogoh kantung? Sumber hiburan yang gampang ini sebenarnya juga telah berkembang sedemikian rupa, termasuk mereka yang harus berlangganan secara khusus.Bahkan pada saluran tertentu pemirsa sudah diharuskan membayar setiap acara tertentu yang bisa dinikmati setiap saat. Dengan demikian, mereka tidak perlu lagi pergi ke tempat penyewaan atau membeli disk VCD atau DVD, maupun ke gedung bioskop, tetapi bisa menikmati film yang diingini.Dalam perkembangannya yang sangat baru bagi Indonesia, selain stasiun pemancar televisi, juga sudah berkembang sumber seperti tayangan dari satelit dan televisi kabel. Hanya karena monopoli pemerintah menyebabkan kedua alternatif terakhir itu kurang berkembang maksimal, apalagi setelah krisis ekonomi mendera masyarakat Indonesia.Sebagai sumber hiburan, mereka juga sudah mulai mengacu pada kualitas, termasuk layanan kualitas dalam tata suara. Paling tidak dari kelima stasiun televisi swasta yang sudah eksis sekarang, sebagian besar sudah mengadopsi sistem stereo, apakah Nicam atau Sweiton.Fasilitas ini bisa dirasakan terutama saat pemutaran film-film atau pertunjukan musik yang terekam paling tidak secara stereo. Jika sebuah televisi (ataupun sistem penerima tertentu) memiliki fasilitas dekoder stereo di atas, maka output audionya bisa disalurkan ke sebuah a/v receiver/amplifier atau input audio sistem suara mini compo.Paling tidak dengan tata suara dolby pro logic sudah cukup memberikan nuansa bioskop, apalagi kalau sistem itu dilengkapi dengan subwoofer akan memberikan deru yang menggetarkan. Hal serupa juga dilakukan pada sistem tayangan, baik melalui satelit maupun kabel, dan hal ini juga sangat tergantung kepada bandwidth yang disediakan.

***SELURUH fasilitas yang akan meningkatkan kualitas ini sangat mustahil dihadirkan tanpa menggunakan teknologi digital. Seperti pada tayangan melalui satelit, sistem digital bukan hanya akan menghemat pemakaian transponder, tetapi juga bisa membawa data tata suara dan juga pengembangan televisi interaktif.Seperti pada satelit siaran langsung Cakrawarta yang dikelola Indovision, pengiriman sinyal secara digital juga akan memperbaiki kualitas gambar, selain suara sebening suara musik CD. Sedangkan televisi kabel seperti K@belvision membutuhkan teknologi digital untuk mengirimkan informasi melalui saluran serat optik.Teknologi digital memungkinkan televisi melalui satelit maupun kabel bersaing dengan televisi konvensional yang dipancarkan melalui antena. Katakanlah seperti di AS, hampir 70 persen rumah di negeri itu memiliki saluran televisi kabel, sementara jaringan televisi kabel terus bertambah, meskipun hal ini bisa terjadi karena adanya infrastruktur yang bagus.Kecenderungan baru yang muncul sekarang ini adalah Net TV, yaitu semacam tayangan televisi yang disebarkan melalui jaringan Internet. Para penjelajah Internet bisa menjadi sasaran dan jelas pangsa pasarnya mengglobal, sementara untuk mendirikan sebuah "stasiun televisi Internet" ini lebih murah.Perkembangan infrastruktur Internet yang mengarah ke saluran broadband, saluran berkecepatan tinggi ini merangsang bermunculannya banyak situs televisi interaktif. Net TV sendiri merupakan evolusi dari resolusi tinggi dan video berkecepatan tinggi yang tersedia di jaringan Internet.Sementara dunia televisi konvensional juga terus mengalami perubahan dengan memanfaatkan teknologi digital. Bahkan Amerika juga secara bertahap akan menghapuskan siaran televisi konvensional yang bekerja secara analog, dan tahun 2006 seluruh stasiun terestrial (permukaan bumi) itu sudah harus bekerja secara digital.

***GELOMBANG digitalisasi dunia pertelevisian di AS ini bagaimanapun akan berdampak secara global. Paling tidak para produsen perangkat elektronik yang berkaitan dengan televisi juga akan menyebarkan pengaruhnya ke seluruh dunia.Siaran yang dipancarkan secara digital bagaimanapun harus ditangkap pesawat televisi yang sudah memiliki sistem penerima digital, atau dengan kata lain televisi konvensional yang ada saat ini tidak bisa menerima. Meskipun perusahaan-perusahaan elektronik dengan sukarela akan menciptakan alat untuk mengkonversi transmisi digital ke televisi konvensional yang bersifat analog.Apa yang dilakukan stasiun televisi swasta dengan sistem digital masih dalam cara pengiriman melalui satelit, alasan utama adalah untuk menghemat biaya. Setelah sebelumnya dipancarkan melalui Satelit Palapa, sekarang dipindahkan ke Satelit Cakrawarta yang digital, dan ini pun sudah menimbulkan banyak keluhan karena pemirsa yang selama ini menyaksikan melalui antena parabola harus mengganti antenanya.Dari segi teknis sistem digital akan banyak memiliki keuntungan, bukan hanya akan menyempurnakan kualitas gambar saja, tetapi juga kualitas suara. Dengan digital memungkinkan pengiriman informasi tata suara yang lebih lengkap, meskipun untuk hiburan televisi lebih cenderung memikirkan masalah kualitas gambar.Maka tidaklah mengherankan apabila upaya digitalisasi yang berkaitan dengan tayangan gambar mengalami perjuangan yang sangat alot. Seperti halnya persaingan seperti pengembangan sistem Beta dan VHS, dolby digital dan DTS, maka kurang lebih juga ada persaingan itu dalam format tayangan digital.Katakanlah untuk membentuk gambar pada layar televisi bisa dilakukan secara interlace (bolak-balik) atau format progresif (telusur searah). Selain itu juga jumlah garis penyusun gambar secara horizontal pada permukaan layar yang banyak menimbulkan pertentangan.Menyangkut kualitas gambar, paling tidak ada dua kategori, yaitu kualitas standar atau SDTV (standard definition TV) dan kualitas tinggi atau HDTV (high definision TV). Tentu saja masing-masing memiliki keunggulan dan kekurangan, stasion televisi HDTV membutuhkan lebar bidang frekuensi lebih besar dan akibatnya juga biaya lebih besar pula.Kualitas HDTV ini memang sangat mengagumkan, kerapatan gambarnya hampir dua kali lipat sistem televisi PAL yang digunakan di Indonesia. Kalau HDTV memiliki resolusi 1.080i garis telusur interlace atau paling tidak 720p garis telusur progresif. Sementara seperti DVD (disk video digital) yang gambarnya sudah mengagumkan ternyata hanya mampu mengeluarkan resolusi 480p.Pada dasarnya setiap stasiun televisi bebas mentransmisikan sinyal-sinyal digitalnya sepanjang mereka tidak melewati bandwidth (lebar bidang frekuensi) selebar 6 MHz dan kecepatan transmisi (19,3 megabit per detik), yang sudah dialokasikan. Satu saluran HDTV memakan lebar frekuensi sekitar tiga sampai lima saluran SDTV.Akibatnya untuk siaran HDTV, satu saluran 6 MHz hanya bisa menggunakan saluran tunggal. Sedangkan untuk SDTV bisa beberapa saluran, hanya memang kualitas gambarnya tidak sebagus HDTV.Demikian halnya juga berlaku bagi satelit, transmisi sinyal HDTV membutuhkan bidang frekuensi lebar yang akan memakan banyak tempat dalam sebuah transponder. Sehingga perusahaan satelit harus mengorbankan banyak saluran yang ada jika ingin secara penuh memberikan layanan HDTV. Bisa dibayangkan, sebuah satelit digital yang biasanya mampu menyiarkan 200 saluran, sekarang tinggal 100 saluran saja jika hanya digunakan untuk HDTV. (awe)

tugas pak moko {sub kopetensi 1.2}



Bagaimanakah Televisi Bekerja?

Sebelum kita mengetahui prinsip kerja pesawat televisi, ada baiknya kita mengetahui sedikit tentang perjalanan objek gambar yang biasa kita lihat di layar kaca. Gambar yang kita lihat di layar televisi adalah hasil produksi dari sebuah kamera

Objek gambar yang di tangkap lensa kamera akan dipisahkan berdasarkan tiga warna dasar, yaitu merah (R = red), hijau (B = blue). Hasil tersebut akan dipancarkan oleh pemancar televisi (transmiter). Pada sestem pemancar televisi, informasi visual yang kita lihat pada layar kaca pada awalnya di ubah dari objek gambar menjadi sinyal listrik. Sinyal listrik tersebut akan ditransmisikan oleh pemancar ke pesawat penerima (receiver) televisi.

PRINSIP KERJA TELEVISI

Pesawat televisi akan mengubah sinyal listrik yang di terima menjadi objek gambar utuh sesuai dengan objek yang ditranmisikan. Pada televisi hitam putih (monochrome), gambar yang di produksi akan membentuk warna gambar hitam dan putih dengan bayangan abu-abu. Pada pesawat televisi berwarna, semua warna alamiah yang telah dipisah ke dalam warna dasar R (red), G(green), dan B (blue) akan dicampur kembali pada rangkaian matriks warna untuk menghasilkan sinyal luminasi.Selain gambar, juga membawa suara ?

Selain gambar, pemancar televisi juga membawa sinyal suara yang di tranmisikan bersama sinyal gambar. Penyiaran telavisi sebenarnya menyerupai suara sistem radio tetapi mencakup gambar dan suara. Sinyal suara di pancarkan oleh modulasi frekuensi (FM) pada suatu gelombang terpisah dalam satu saluran pemancar yang sama dengan sinyal gambar. Sinyal gambar termodulasi mirip dengan sistem pemancaran radio yang telah dikenal sebelumnya. Dalam kedua kasus ini, amplitudo sebuah gelombang pembawa frekuensi radio (RF) dibuat bervariasi terhadap tegangan pemodulasi.Modulasi adalah sinyal bidang frekuensi dasar (base band).Modulasi frekuensi (FM) digunakan pada sinyal suara untuk meminimalisasikan atau menghindari derau (noise) dan interferensi. Sinyal suara FM dalam televisi pada dasarnya sama seperti pada penyiaran radio FM tetapi ayunan frekuensi maksimumnya bukan 75khz melainkan 25 khz.Saluran dan Standar Pemancar TelevisiKelompok frekuensi yang di tetapkan bagi sebuah stasiun pemancar untuk tranmisi sinyalnya disebut saluran (chenel). Masing-masing mempunyai sebuah saluran 6 mhz dalam salah satu bidang frekuensi (band) yang dialokasikan untuk penyiaran televisi komersial.VHF bidang frekuensi rendah saluran 2 sampai 6 dari 54 MHZ sampai 88 MHZ.VHF bidang frekuensi tinggi saluran 7 sampai 13 dari 174 MHZ sampai 216 MHZ.UHF saluran 14 sampai 83 dari 470 MHZ sampai 890 MHZ.Sebagai contoh, saluran 3 disiarkan pada 60 MHZ sampai 66 MHZ. Sinyal pembawa RF untuk gambar dan suara keduanya termasuk di dalam tiap saluran tersebut.JENIS-JENIS SISTEM TELEVISISistem pemancar televisi yang kita kenal di antaranya:NTSC (National Television System Committee)PAL (Phases Alternating Line)SECAM (Sequential Couleur a Memorie)PALBNTSC (National Television System Committee) digunakan di Amerika Serikat, sistem PAL (Phases Alternating Line) di gunakan di Inggris, sistem SECAM (Sequential Couleur a Memorie) digunakan di Perancis. Sementara itu, Indonesia sendiri menggunakan sistem PALB. Hal yang membedakan sistem tersebut adalah format gambar, jarak frekuensi pembawa dan pembawa suara.

BAGIAN-BAGIAN TELEVISI

Rangkaian Catu Daya (Power Supply)Rangkaian berfungsi untuk mengubah arus AC menjadi DC yang selanjutnya didistribusikan ke seluruh rangkaian. Rangkaian catu daya dibatasi oleh garis putih pada PCB dan daerah di dalam kotak merah. Daerah di dalam garis putih adalah rangkaian input yang merupakan daerah tegangan tinggi (live area). Sementara itu, daerah di dalam kotak merah adalah output catu daya yang selanjutnya mendistribusikan tegangan DC ke seluruh rangkaian TV.

Rangkaian Penala (tuner)Rangkaian ini terdiri dari penguat frekuensi tinggi ( penguat HF ), pencampur (mixer), dan osilator lokal.Rangkaian penala berfungsi untuk menerima sinyal masuk (gelombang TV) dari antena dan mengubahnya menjadi sinyal frekuensi IF.
Rangkaian penguat IF (Intermediate Frequency)Rangkaian ini berfungsi sebagai penguat sinyal hingga 1.000 kali. Sinyal output yang dihasilkan penala ( tuner) merupakan sinyal yang lemah dan yang sangat tergantung pada pada sinyal pemancar, posisi penerima, dan bentang bentang alam. Rangkaian ini juga berguna untuk membuang gelombang lain yang tidak dibutuhkan dan meredam interferensi pelayanan gelombang pembawa suara yang mengganggu gambar.

Rangkaian Detektor VideoRangkaian ini berfungsi sebagai pendeteksi sinyal video komposit yang keluar dari penguat IF gambar. Selain itu, rangkaian ini berfungsi pula sebagai peredam seluruh sinyal yang mengganggu karena apabila ada sinyal lain yang masuk akan mengakibatkan buruknya kualitas gambar. Salah satu sinyal yang di redam adalah sinyal suara.
Rangkaian Penguat VideoRangkaian ini berfungsi sebagai penguat sinyal luminan yang berasal dari deteltor video sehingga dapat menjalankan layar kaca atau CRT (catode ray tube). Didalam rangkaian penguat video terdapat pula rangkaian ABL(automatic brightness level) atau pengatur kuat cahaya otomatis yang berfungsi untuk melindungi rangkaian tegangan tinggi dari tegangan muatan lebih yang disebabkan oleh kuat cahaya pada layar kaca.Rangkaian AGC (Automatic Gain Control)Rangkaian AGC berfungsi untuk mengatur penguatan input secara otomatis. Rangkaian ini akan menstabilkan sendiri input sinyal televisi yang berubah-ubah sehingga output yang dihasilkan menjadi konstan.

Rangkaian Defleksi SinkronisasiRangkaian ini terdiri dari empat blok, yaitu rangkaian sinkronisasi, rangkaian defleksi vertikal, rangkaian defleksi horizontal, dan rangkaian pembangkit tegangan tinggi.

Rangkaian AudioSuara yang kita dengar adalah hasil kerja dari rangkaian ini, sinyal pembawa IF suara akan dideteksi oleh modulator frekuensi (FM). Sebelumnya, sinyal ini dipisahkan dari sinyal pembawa gambar.

JENIS-JENIS LAYAR TELEVISI

Tipe Layar Televisi CRT (catode ray tube)Pada televisi jenis ini layar terlihat lebih cembung ketimbang jenis lainnya. Teknologi televisi dengan tabung CRT tergolong paling tua dan hingga saat ini terus digunakan dan dikembangkan. Walaupun telah muncul teknologi yang baru. Tabung CRT hanya berisi sebuah tabung sinar katoda (cathode-ray tube) sedang untuk perbandingannya, plasma terdiri dari satu juta tabung fluorescent berukuran sangat kecil.
Tipe Layar Televisi PlasmaDalam prinsipnya, layar plasma tersusun atas dua lembar kaca. Di antara keduanya diisi ribuan sel, yang ratusan di antaranya berisi gas xenon dan neon. Dua jenis elektroda panjang, address electrode dan transparent display electrode, direntangkan di antara lempengan kaca tersebut. Saat layar plasma dihidupkan, elektroda-elektroda yang saling berpotongan di atas sel itu diberi muatan listrik oleh komputer layar untuk mengionisasi gas dalam sel. Ini berlangsung ribuan kali dalam sepersekian detik. Arus listrik pun melewati gas di dalam sel dan menghasilkan aliran partikel bermuatan listrik yang cepat, yang merangsang atom gas tersebut melepaskan foton ultraviolet.

Foton ultraviolet berinteraksi dengan fosforKemudian, foton ultraviolet berinteraksi dengan fosfor yang akhirnya melepaskan energi di dalam bentuk sinar foton yang jelas. Setiap pixel tersusun atas tiga sel sub pixel yang terpisah, masing-masing dengan fosfor yang berbeda warna, yaitu; merah, hijau, biru yang akan bercampur menghasilkan warna pixel.Untuk menyeragamkan kekuatan arus listrik yang mengalir melalui sel berbeda, sistem kontrolnya akan menambah atau mengurangi intensitas warna setiap sub pixel. Hal ini untuk menghasilkan ratusan kombinasi merah, hijau, dan biru yang berbeda. Dengan cara ini, sistem kontrol dapat menghasilkan warna dalam spektrum luas, sekira ada 16,77 juta warna bisa dihasilkan sebuah layar plasma. Inilah yang membuat tampilan gambar plasma sangat tajam dan jelas.

Kamis, 24 Juli 2008

TUGAS PAK MOKO

SEJARAH TELEVISI

Pada tahun 1873 seorang operator telegram menemukan bahwa cahaya mempengaruhi resistansi elektris selenium. Ia menyadari itu bisa digunakan untuk mengubah cahaya kedalam arus listrik dengan menggunakan fotosel silenium (selenium photocell)



Kemudian piringan metal kecil berputar dengan lubang-lubang didalamnya ditemukan oleh seorang mahasiswa yang bernama Paul Nipkow di Berlin, Jerman pada tahun 1884 dan disebut sebagai cikal bakal lahirnya televisi. Sekitar tahun 1920 John Logie Baird dan Charles Francis Jenkins menggunakan piringan karya Paul Nipkow untuk menciptakan suatu sistem dalam penangkapan gambar, transmisi, serta penerimaannya. Mereka membuat seluruh sistem televisi ini berdasarkan sistem gerakan mekanik, baik dalam penyiaran maupun penerimaannya. Pada waktu itu belum ditemukan komponen listrik tabung hampa (Cathode Ray Tube)





Televisi Elektonik agak tersendat perkembangannya pada tahun-tahun itu, lebih banyak disebabkan karena televisi mekanik lebih murah dan tahan banting. Bukan itu saja, tetapi juga sangat susah untuk mendapatkan dukungan finansial bagi riset TV elektronik ketika TV mekanik dianggap sudah mampu bekerja dengan sangat baiknya pada masa itu. Sampai akhirnya Vladimir Kosmo Zworykin dan Philo T. Farnsworth berhasil dengan TV elektroniknya. Dengan biaya yang murah dan hasil yang berjalan baik, orang-orang mulai melihat kemungkinan untuk

Vladimir Zworykin, yang merupakan salah satu dari beberapa pakar pada masa itu, mendapat bantuan dari David Sarnoff, Senior Vice President dari RCA (Radio Corporation of America). Sarnoff sudah banyak mencurahkan perhatian pada perkembangan TV mekanik, dan meramalkan TV elektronik akan mempunyai masa depan komersial yang lebih baik. Selain itu, Philo Farnsworth juga berhasil mendapatkan sponsor untuk mendukung idenya dan ikut berkompetisi dengan Vladimir.




TV ELEKTRONIK
Baik Farnsworth, maupun Zworykin, bekerja terpisah, dan keduanya berhasil dalam membuat kemajuan bagi TV secara komersial dengan biaya yang sangat terjangkau. Di tahun 1935, keduanya mulai memancarkan siaran dengan menggunakan sistem yang sepenuhnya elektronik. Kompetitor utama mereka adalah Baird Television, yang sudah terlebih dahulu melakukan siaran sejak 1928, dengan menggunakan sistem mekanik seluruhnya. Pada saat itu sangat sedikit orang yang mempunyai televisi, dan yang mereka punyai umumnya berkualitas seadanya. Pada masa itu ukuran layar TV hanya sekitar tiga sampai delapan inchi saja sehingga persaingan mekanik dan elektronik tidak begitu nyata, tetapi kompetisi itu ada disana.


TV RCA, Tipe TT5 1939, RCA dan Zworykin siap untuk program reguler televisinya, dan mereka mendemonstrasikan secara besar-besaran pada World Fair di New York. Antusias masyarakat yang begitu besar terhadap sistem elektronik ini, menyebabkan the National Television Standards Committee [NTSC], 1941, memutuskan sudah saatnya untuk menstandarisasikan sistem transmisi siaran televisi di Amerika. Lima bulan kemudian, seluruh stasiun televisi Amerika yang berjumlah 22 buah itu, sudah mengkonversikan sistemnya kedalam standard elektronik baru.

Pada tahun-tahun pertama, ketika sedang resesi ekonomi dunia, harga satu set televisi sangat mahal. Ketika harganya mulai turun, Amerika terlibat perang dunia ke dua. Setelah perang usai, televisi masuk dalam era emasnya. Sayangnya pada masa itu semua orang hanya dapat menyaksikannya dalam format warna hitam putih.

Rabu, 11 Juni 2008

Tugas bu Ari

Label film

Label film adalah Penamaan atau simbol dari suatu film, Pengertian indie label sering ditolakbelakangkan dengan major label. Di Amerika, grup indie memang lahir dari perlawanan terhadap perusahaan rekaman yang masuk dalam kategori besar atau major, semisal Sony BMG, Paramount, ABC, dan lain-lain. Dengan kata lain, indie adalah melawan arus besar. Tapi pengertian indie juga digunakan oleh orang-orang film. Yang tidak terdengar menggunakan istilah indie adalah seni teater, sastra, tari, seni rupa. Musik dan film memang lebih dekat dengan industri, dalam pengertian mendikte secara ekonomi, snobistik dan epigonistik. Dilihat dari sisi ini, indie mengandung pengertian independensi atau tidak mau didikte oleh selera pasar.

Sabtu, 31 Mei 2008

menyimpan magazine dengan film(tugas bu ari)


Magazin
Magazin adalah tempat menyimpan film. Prinsipnya mengambil tugas darkroom. Film aman di dalamnya. Magazin memasok dan menyimpan film setelah dicahayai.

Sabtu, 24 Mei 2008

Artikel jenis-jenis Kamera





KAMERA DIGITAL, Pocket Masih Menguasai PasarSaturday,

Kamera digital telah menjadi tren tersendiri di dunia fotografi. Sebuah pasar menggiurkan yang sayang dilewatkan oleh para produsen kamera. Mereka pun berlomba merilis produk yang semakin canggih.
SEIRING perkembangan jaman dan teknologi yang pesat, manusia cenderung ingin melakukan sesuatu dengan cepat dan praktis. Tak terkecuali di dunia fotografi. Munculnya kamera digital telah membuat proses pengabadian momen lebih praktis. Di era digital seperti sekarang, banyak produk kamera yang menawarkan fitur-fitur menarik. Kamera digital mempunyai jenis yang bermacam-macam dan fitur yang diciptakan memenuhi kebutuhan kita. Berbagai macam merek yang bisa kita jumpai di pasar. Kodak, Nikon, Canon, Casio, Samsung, dan merek lain merupakan nama-nama yang sudah tidak asing di telinga kita. Pada dasarnya kamera digital adalah sebuah alat yang memudahkan manusia dalam proses dokumentasi.
Sifatnya pribadi, namun bisa juga di ekspansi ke komersial. Kamera digital dibagi menjadi tiga jenis. Pertama adalah kamera pocket, proconsumer, dan digital kamera single-lens reflex (SLR). Kamera pocket saat ini telah menjadi bagian hidup manusia. Kedua, kamera proconsumer. Jenis kamera ini adalah k a m e r a yang memiliki fitur yang lebih banyak dibandingkan kamera pocket, tetapi memiliki fixed lens. Artinya, kamera ini hanya memiliki satu lensa dan tidak bisa diganti. Yang terakhir adalah jenis kamera digital SLR. Kamera ini biasanya digunakan oleh fotografer profesional. Fitur yang lengkap untuk memilih speed, diafragma, ISO, dan lainnya. Ada berbagai jenis kamera digital yang terdapat di pasaran, seperti NIKON D100, Canon EOS 350D, dan merek-merek lainnya.
Kamera ini merupakan perkembangan kamera analog yang telah memiliki LCD sehingga tidak lagi memerlukan film untuk menangkap gambar yang ditangkap lensa kamera. Bagi orang awam, kamera digital pocket sudah menjadi kebutuhan. Selain lebih mudah dan murah, banyak fitur pendukung yang terdapat pada kamera digital pocket. ”Kamera digital saat ini telah menjadi bagian dari masyarakat Indonesia, khususnya di kota besar. Kamera digital pocketmasih merupakan pasar terbesar di Indonesia,” jelas pengamat teknologi Sylvester Samintiarto. Saat ini resolusi gambar yang dihasilkan oleh kamera pocket sangat baik. Besarnya resolusi yang ditawarkan beberapa produsen kamera digital berkisar antara 1,3 hingga 10 megapixel. Biasanya, dalam satu kamera tersedia pilihan resolusi yang berbeda. Jadi, pilihan besarnya resolusi gambar yang di hasilkan tergantung dari kebutuhan kita.
Selain dapat mengabadikan gambar diam, beberapa kamera digital memiliki fitur untuk dapat merekam gambar bergerak (video). Memang sudah pasti hasil yang dihasilkan video oleh kamera digital tidak akan sebaik gambar diam. Sebab, pada dasarnya kamera ini memang didesain untuk memaksimalkan hasil gambar diam. Ada beberapa kamera juga memiliki fitur untuk merekam suara, biasanya jenis kamera dengan pilihan fitur ini
digunakan rekan wartawan un- tuk mengefisienkan tugasnya. Samuel Sunanto, fotografer profesional, mengatakan, ”Ada tiga kriteria saat saya memilih kamera. Pertama, kualitas ini berhubungan dengan teknologi yang memadai. Kedua, grip (pegangan). Sebab, pekerjaan saya harus selalu berhubungan dengan kamera setiap saat membuat pegangan kamera harus nyaman agar tidak mudah lelah. Yang terakhir, daya tahan terhadap cuaca. Sebab, kamera ini merupakan barang yang sensitif”. Perbedaan latar belakang seseorang membuat kebutuhan berbeda sehingga memilih kamera digital berdasarkan kebutuhannya.
Kamera digital juga diciptakan dengan berbagai ukuran, bentuk, dan warna yang menarik. Ini hanya masalah selera dan visual yang bisa membuat ”kemasan” lebih menarik konsumen. Dalam perkembangannya, tren kamera digital nampaknya akan mengalami pergeseran pada beberapa tahun mendatang. ”Kamera SLR diprediksi dalam satu atau dua tahun ke depan akan menguasai pasar,” jelas Rusdy Latif, Director PT Alta Nikindo (Nikon Indonsesia). Perubahan ini nantinya akan mengulang pada jaman analog (sebelum era digital). Di saat kebanyakan orang cenderung memilih kamera SLR dibandingkan kamera pocketkarena dengan harga yang tidak terlalu jauh, tetapi memiliki kuantitas jauh dibanding kamera pocket. Ini hanya prediksi, untuk perkembangan kamera digital masih di tetapkan oleh permintaan.

Jumat, 25 April 2008


Glitterfy.com - Glitter Graphics

Sabtu, 12 April 2008


Detailed Video Camera Battery Pack DescriptionFeatures:a) For Panasonic DV - P620 video camerasb) 7.2V 2400mAh batteryc) With long usage life
Nama : Sagita Inda R.
Absen : 32
diposting oleh sagyta @ 22:06 0 Komentar
Jumat, 2008 Februari 15


Hingga kini masih ada keraguan orang terhadap kualitas kamera digital. Padahal, kenyataannya kamera digital bisa memberi kualitas prima dibandingkan kamera film untuk berbagai hal, terutama pada kecepatan memberi hasil, yakni dari kamera bisa langsung ”naik cetak” melalui perangkat komputer dan printer.Cara mudah buat mengerti spesifikasi dari kamera digital adalah melalui resolusinya. Memang, kamera film 35mm bisa mengalahkan beberapa kamera digital dalam jumlah pixel. Anda membutuhkan sedikitnya 200 pixel per inci untuk hasil fotografi yang bermutu dari kamera digital. Keunggulan kamera digital dibanding film seluloid adalah pada perimbangan warna. Perimbangan yang seksama bisa dilakukan kamera digital dengan kondisi cahaya berbeda. Kamera digital juga berkemampuan menangkap detil dalam kilasan terang atau bayangan buram dari suatu suasana. Dapat dibilang, kamera digital sebenarnya lebih baik dan lebih cerdas dari kamera film. Kata kunci dari kalimat di atas adalah kecerdasan kamera digital. Sebagian besar kamera digital datang dari perusahaan Jepang yang mempunyai pengalaman merekayasa pembuatan saluran gambar dari CCD ke videotape analog (muatan yang ada di camcorder atau kamera video). Mereka kemudian mengadaptasinya ke berbagai perangkat kamera video DV.”iDshot”Sanyo semakin meramaikan pasar kamera digital jenis itu dengan menghadirkan IDC-1000Z, atau lebih akrab disebut ”iDshot”. Melalui produk terbarunya itu Sanyo menerapkan teknologi Vertical Pixel Mixture CCD (VPmixCCD) untuk mengoptimalkan fungsi video pada kamera. Hal ini didukung inovasi yang dikembangkan oleh Sanyo berupa iD PHOTO disc , yaitu sebuah media penyimpanan magneto optical (MO) disc seukuran disket mini (hanya 50 mm) yang berkapasitas 730 MB — atau bermuatan lebih banyak dari compact disc. iD PHOTO adalah media perekaman generasi terbaru untuk kamera digital berbasis iD Format Standard, yang merupakan pengembangan dari tiga perusahaan Jepang yakni Olympus Optical, Hitachi Maxell dan Sanyo Electric.iD PHOTO dapat dibilang mencapai tingkat standar teknologi perekaman dan playback yang inivatif, yang setara dengan sistem Laser Pulse Magnetic Field Modulation Recording dan Center Aperture Detection Magnetic Super Resolution.”iDshot” tercatat sebagai kamera digital pertama yang mampu mengambil gambar bergerak sebanyak 30 frame per detik pada resolusi VGA (640x480), atau selama 120 menit. Perangkat ini dilengkapi pula dengan perekam audio sehingga mirip dengan handycam atau kamera video. Untuk penyimpanan gambar, iD PHOTO disc dapat menampung sebanyak 12.000 gambar pada resolusi standar, atau 2.000 gambar pada resolusi yang tinggi. Sedangkan untuk format TIFF yang tidak dikompresi, iD PHOTO disc dapat menampung 255 gambar.Dengan kapasitas penyimpanan yang terbilang besar itu, maka tidak perlu khawatir bila akan dipakai untuk pengambilan objek ribuan kali. Setelah penuh, image dapat ditransfer ke media lain, dan iD PHOTO disc dapat dipakai berulang kali. Kecepatan transfer datanya terbilang tinggi yakni 20 Mbps (megabit per detik).

Artikel jenis-jenis kamera

artikel jenis-jenis kamera
Sering ada temen yang nanya bagaimana cara memilih kamera yang baik. Cuma suka bingung mau ngejawab darimana, takutnya nanti saya udah menjelaskan panjang lebar, mereka/dia malah tambah bingung. Untuk mempermudah menerima penjelasan, lebih baik kita coba untuk mengenal jenis-jenis kameraterlebih dahulu. walaupun nantinya cuma ngerti sedikit, at least kita bisa cari tau kamera seperti apa yang sesuai dengan kita, atau kebutuhan kita. Nah, dibawah ini saya memindahkan tulisan dari blog lama saya, mengenai jenis-jenis kamera, mudah-mudah bisa membantu.Oke,Sekarang ini, kamera bisa debedakan menjadi 4 jenis :1. Kamera Saku Otomatis (Pocket Camera). Biasanya Pocket Cam ini sangat mudah digunakan, kita hanya perlu melakukan Point and Shoot tanpa harus melakukan setting yang "rumit" pada kamera, ada juga beberapa jenis Pocket Cam yang menyediakan fitur untuk memilih ISO dan tema yang sesuai dengan kondisi objek yang akan kita ambil.2. Kamera Konsumer Manual (Consumer Camera). Bentuk kamera dari kamera ini biasanya seperti kamera profesional, namun ada juga yang berbentuk kamera saku. Kamera ini memungkinkan kita untuk mengatur Focus, Exposure, Aperture, dan ISO. Tapi kamera ini juga menyediakan fitur seting otomatis. kalau kata fotografer, kamera ini memiliki fitur A (atau Av), P , S , dan M.3. Kamera Profesional (Profesional Camera). Kamera ini adalah kamera yang dilengkapi lensa dengan teknologi SLR (Single Lens Reflex), dan bentuknya biasanya cukup besar. Kamera ini menyediakan berbagai jenis pengaturan. Kamera jenis ini, bisa dibilang kamera yang paling berkelas, karena selain kita bisa mengatur seluruh detail pada kamera, kita juga bisa membongkar-pasang lensa SLR sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, beberapa keunggulan Kamera berjenis SLR ini adalah, memiliki Shutter Lag dan Shoot to Shoot Average yang singkat, ditambah keunggulan pada kemampuan ISO, dan jumlah Pixel.4.Kamera Prosumer (Prosumer Camera). Bisa dibilang kamera ini adalah jenis kamera Semi-SLR. bentuknya mirip dengan kamera SLR, tapi kemampuannya tidak sebaik kamera SLR. perbedaan yang paling mencolok adalah pada lensa dan viewfinder, Kamera semi-SLR hanya memiliki 1 lensa permanen pada bodi kamera. sehingga lensa pada kamera ini tidak bisa kita bongkar-pasang seperti pada kamera SLR. selain itu teknologi viewfinder pada kamera ini juga berbeda dengan kamera SLR, meskipun sama-sama menggunakan lensa SLR untuk membidik objek, namun yang tampil di LCD kamera semi-SLR adalah hasil pencitraan Digital, sedangkan pada kamera SLR, yang tampil di LCD kamera adalah hasil pencitraan Optik. Kalau kalian hobi dengan fotografi, tapi memiliki masalah dengan "DANA", kalian bisa memilih kamera jenis ini.Nah, mudah-mudahan penjelasan diatas berguna buat kita. memang gak terlalu mendetail, tapi setidaknya, bisa membantu kita untuk memilih kamera yang cocok dengan kebutuhan kita.

Langkah-langkah Membuat Blog

1.buka https://www.blogger.com/start
2.klik CIPTAKAN BLOG ANDA
3.masukan email 2kali
4.masukan pasword 2kali
5.masukan nama tampilan
6.masukan verivikasi kata
7.centang saya menerima
8.klik lanjutkan
9.isi judul blog
10.klik lanjutkan
11.pilih template
12.klik lanjutkan
13.klik mulai posting
14.isi judul
15.isi berita1
16.klik memplubikasikan posting17.klik yes kemudian lihat blog setelah di LOG OUT